Nasionalisme masih menyala di Residence One. merdeka!

[Residence One. 17/8/2025] Pagi ini segenap warga Residence One melaksanakan upacara peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia ke-80 sebagai wujud rasa syukur dan perhargaan kepada para pejuang pemikir negeri ini hingga membawa kemerdekaan dari kolonialisme yang sejak lama mencengkeram bangsa ini dalam kehidupan yang tidak adil. Pernyataan kemerdekaan lewat pembacaan proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945 bukan hanya menjadi tonggak sejarah bagi bangsa Indonesia untuk merdeka lepas dari kolonialisme tetapi juga menggugat menginspirasi bangsa-bangsa lain di dunia untuk menuntut kemerdekaan negeri mereka.

Pembukaan UUD 1945 yang dirumuskan oleh para bapak bangsa (Founding fathers) negeri ini berbunyi “Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.” sungguh merupakan tuntutan keras terhadap penghapusan kolonialisme dan hidup merdeka bagi semua bangsa. Sudah selayaknya jika hari kemerdekaan negeri ini patut kita peringati bersama.

Memang janji kemerdekaan belum bisa sepenuhnya diwujudkan tapi penghargaaan kita kepada para pejuang pemikir bangsa, bapak bangsa yg cerdas, visioner dan tanpa pamrih, tidak akan pernah luntur dan kecintaan kita terhadap negeri ini akan tetap ada di dalam sanubari. Untuk itulah, hari kemerdekaan Republik Indonesia diperingati di berbagai daerah oleh berbagai lapisan masyarakat; Tidak terkecuali oleh warga Residence One.

Upacara khidmat oleh seluruh stakeholders Residence One

Upacara ini berjalan lancar dan khidmat dihadiri oleh perwakilan stakeholder Residence One mulai dari ketua RW14 bapak Sugianto dan jajarannya, pengurus RT, ketua Forwards bapak Rudy Siahaan dan pengurusnya, warga dari semua lingkungan RT, anggota kebersihan dan sekuriti. Juga diikuti oleh pihak sponsor yang membuka booth di sekitar lapangan Borobudur. Pembacaan Teks Pancasila, Proklamasi Kemerdekaan dan pembukaan UUD 1945 terasa menggugah karena setiap kalimatnya itu sarat dengan makna luhur.

Warga yang hadir juga beragam usia. Bu Susi, bu Uthe warga Blue Sapphire, bu Tia Heru warga Red Sapphire, bu Mina, bu Jeli, bu Elis, bu Cathy, pak Haris, pak Budi Arianto warga White Diamond, bu Herry Sirait, bu Anneke, pak Edy Johan, Hendry Kustoro warga Jade, pak Gatot, pak Sardi, bro Errol bu Nunik warga Red Diamond untuk menyebut beberapa warga yang hadir.

Inspektur upacara dimandatkan kepada bapak Taufiq Abdullah yang juga ketua RT03 Red Sapphire. Dalam amanatnya singkatnya, beliau menyampaikan jika kemerdekaan ini mesti disyukuri dan dijaga untuk mewujudkan negeri ini sesuai janji kemerdekaan. Begitu juga dengan lingkungan Residence One, inspektur menyampaikan untuk menjaga kebersamaan dan menghindari perselisihan yang tidak perlu.

Alunan paduan suara yang Residence One juga ikut berpartisipasi dengan mendendangkan lagu Indonesia Raya dan beberapa lagu perjuangan mengingatkan jika kemerdekaan itu bukan hadiah tapi hasil perjuangan para pejuang pemikir negeri ini yang banyak tidak sempat melihat negeri ini merdeka.

“Luar biasa. Ikut bangga sebagai warga Residence One kita bisa melaksanakan dan mengikuti Upacara HUT RI yg ke 80 dengan khidmatโ€ฆ๐Ÿ™๐Ÿ™” ungkap bapak Firdaus warga Red Diamond yang merupakan sosok yang aktif di Residence One. Pak Sardi bahkan hadir lebih awal sesuai dengan keinginannya untuk hadir yang disampaikan malam sebelumnya. Pak Gatot sebagai warga sesepuh juga hadir setelah berkali-kali mengingatkan untuk hadir bagi warga yang mempunyai waktu longgar. juga sesepuh lainnya pak Hanafi dan ibu.

Ajang kebersamaan warga

Setelah upacara selesai, lapangan borobudur diisi dengan atraksi tim sekuriti yang menarik dan mengundang tawa warga. Sekuriti itu tugas serius tetapi tidak perlu hingga dahi berkerut (jika tidak perlu). Keamanan Residence One adalah tanggungjawab bersama; bukan hanya diserahkan kepada sekuriti. Mungkin itu pesan yang disampaikan. Ibu-ibu kelompok senam lansia dan senam sehat juga tidak mau kalah. Apalagi klo bukan poco-poco selalu merangsang badan untuk ikut bergoyang. terbukti jika kebersamaan, kegembiraan itu memang murah.

Rasanya masih terngiang lirik kebanggaan dan kegembiraan dari lagu yang tadi diperdengarkan โ€ฆ ๐ŸŽถ Tujuh belas agustus tahun empat lima. Itulah hari kemerdekaan kita. Hari merdeka. Nusa dan bangsa. Hari lahirnya Bangsa Indonesia.Merdeka โ€ฆ ๐ŸŽถ

DIRGAHAYU REPUBLIK INDONESIA ๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *